Kuliner Khas Sumatra Barat
RENDANG
adalah salah satu kuliner paling populer di Indonesia. Bahkan, makanan ini sempat ditasbihkan sebagai makanan paling lezat di dunia.Di Indonesia, popularitas rendang meningkat pesat dengan budaya merantau masyarakat Minang, Sumatera Barat. Tak ayal, rendang menjadi makanan yang digemari seluruh lapisan masyarakat.Popularitasnya juga makin tak terbendung seturut menjamurnya Rumah Makan Padang atau Warung Padang. Bisnis kuliner itu, secara tak sengaja juga melahirkan istilah baru, nasi padang.
Rendang memiliki filosofi tersendiri bagi masyarakat Minang Sumatra Barat, yaitu musyawarah dan mufakat, yang berangkat dari empat bahan pokok yang melambangkan keutuhan masyarakat Minang.
Secara simbolik, dagiang (daging sapi) melambangkan "niniak mamak" (para pemimpin suku adat), karambia (kelapa) melambangkan "cadiak pandai" (kaum Intelektual), lado (cabai) melambangkan "alim ilama" yang tegas untuk mengajarkan syariat agama, dan pemasak (bumbu) melambangkan keseluruhan masyarakat Minangkabau.
Kelahiran rendang tak luput dari pengaruh beberapa negara, misalnya bumbu-bumbu dari India yang diperoleh melalui para pedagang Gujarat, India. Karena diaduk terus-menerus, rendang identik dengan warna hitam dan tidak memiliki kuah.
Dalam tradisi Melayu, baik di Riau, Jambi, Bengkulu, Palembang, Lampung, Medan atau Semenanjung Malaya, rendang menjadi hidangan istimewa yang dihidangkan dalam kenduri khitanan, ulang tahun, pernikahan, barzanji, atau perhelatan keagamaan, seperti Idul Fitri dan Idul Qurban.
Sumber:
https://www.liputan6.com/islami/read/5120185/asal-usul-dan-filosofi-rendang-yang-membuatnya-identik-dengan-islam?page=3
Komentar
Posting Komentar